Dua Suporter Indonesia Tewas Terinjak Di GBK

JAKARTA-Ini pertamakali dalam sejarah persepakbolaan di Indonesia. Dua penonton pertandingan sepakbola Indonesia vs Malaysia tewas terinjak saat berebut masuk stadion Gelora Bung Karno Senayan. Satu jenazah diidentifikasi sebagai Reno Alvino, 21, warga Cililitan, Jakarta Timur, sedangkan satu lagi belum teridentifikasi. ’’Tadi rebutan masuk di Sektor 15, tapi saya terpisah dengan Reno. Tahu-tahu dicari-cari sudah meninggal,’’ jelas sepupu Reno, Helmi, saat ditemui di pintu 15 Helmi menjelaskan, Reno dan dia memiliki tiket masuk. Namun, karena penonton membeludak, mereka saling berdesakdesakan. ’’Sekarang nggak tahu gimana ini,’’ ujar dia sedih. Dr Adji Kurnianto, Tim Dokter Me dia Inasoc, mengatakan, keduanya meninggal karena tergencet. ’’Meninggalnya saat awal kick off. Semua sudah dibawa ke RSCM,’’ kata dia kepada INDOPOS tadi malam.

Tidak hanya itu. Puluhan penonton juga pingsan. ’’Korban luka-luka sudah dibawa ke rumah sakit. Identitas belum sempat kami periksa,’’ jelas Petugas Kesehatan DKI Jakarta Iman Subarjo kepada wartawan kemarin. Dari pantauan INDOPOS, sektor 19 sampai sektor 7 untuk tribun atas berharga 21 ribu, ribuan massa memaksa masuk ke stadion. Mereka saling dorong, tidak mengenal anak kecil, wanita bahkan ibu hamil. Semua berdesak- desakan ingin mendukung tim kesayangan Timnas U-23 melawan Malaysia, tadi malam. Sejak kick off sebelum dimulai, seluruh tribun sangat penuh sesak. Anehnya, banyak yang masih mengantre dan memegang tiket. Persis di sebelah kan tor PSSI, sektor 21.

Terlihat jelas saling dorong dan injak tan pa mengenal siapa di depannya. Banyak juga terlihat tangan ke atas dan berteriak. ’’Saya punya tiket, saya punya tiket.’’ Sungguh memilukan. Tribun VIP Barat yang juga satu tribun dengan tribun Me dia juga mengalami hal tragis. VIP Barat yang harganya berbanderol Rp 750 ribu dan bahkan sampai Rp 1,5 juta, tetap berdesakan dan dorong-dorongan. Direktur Media PSSI Tommy Arif bahkan sempat berseteru dengan wartawan karena rasa kemanusiaannya muncul. ’’Saya tidak tega melihat ibu hamil terdesak-desak dan nyaris terinjak. Maka dari itu, saya meminta kepada teman-teman pers untuk memberikan ruang duduk agar tidak terjadi korban jiwa di VIP,’’ tutur Tommy. Kondisi di banyak tribun juga sangat menyedihkan.

Fotografer Jawa Pos Mustafa Ramli hampir meneteskan air mata. Saat jeda pertandingan babak 1, pria yang berada di dalam Stadion dan berada tepat di bibir lapangan, ’’iseng’’ berputar memutari Stadion. ’’Saya hanya melihat mereka yang di tribun bersender ke pagar, tangannya keluar pagar sambil tergencet. Mereka hanya teriak. ’’Abang, tolong air Bang, tolong air Bang. Tolong Bang,’’ kata Ramli. Hal sama terjadi di bibir tribun atas di luar ring. Dari atas, me reka berteriak meminta INDOPOS agar melempar air mi num. Ini jelas harus menjadi perhatian panitia SEA Games. Menurut data yang dirilis Inasoc, tiket yang dikeluarkan 70 ribu lembar. Kapasitas stadion 80 ribu tiket.

Namun jika dilihat dari padatnya jumlah penonton, diperkirakan tembus hingga 100 ribu orang. Jangan sampai Indonesia selalu mempunyai kebiasaan buruk dalam hal distribusi tiket yang tidak masuk akal. Stadion sudah penuh, namun banyak massa yang masih memegang tiket tidak bisa masuk. Di luar stadion Utama Gelora Bung Karno, massa memang masih membeludak. Bahkan mereka sempat menyulitkan kedua tim yang akan bertanding. Massa yang tumpah dan tidak tertampung menyebabkan mereka berada di sekitar ring road stadion. Di beberapa pintu juga dijebol massa. Dari pantauan INDOPOS, satu setengah jam sebelum kickoff, bus timnas Malaysia masih tertahan di depan kantor PSSI dan hampir tidak bergerak.

Ini disebabkan massa yang terkonsentrasi di depan kantor PSSI dan sejumlah kendaraan yang terparkir secara sembarangan, baik mobil mau pun motor, termasuk OB Van salah satu stasiun swasta nasional. Alhasil, karena tersendat kerumunan, bus yang digunakan timnas Malaysia menjadi bulan-bulanan massa. Oknum fans menggebrak- gebrak bus dan melakukan pelemparan, namun tidak sampai melukai orang-orang di dalamnya. Demi keamanan, pemain Malaysia diamankan. Mereka digiring menuju stadion melewati kantor PSSI yang memang memiliki pintu menuju stadion Senayan. Bukan hanya timnas Malaysia yang terjebak dalam keruwetan di sekitar SUGBK.

Anggota timnas Indonesia pun begitu. Bahkan pemain Indonesia sempat terlihat jalan kaki dari pintu 1 Senayan untuk masuk ke stadion. Sementara itu tim Malaysia rencananya akan langsung pulang ke Malaysia usai pertandingan final cabang sepak bola SEA Games XXVI/2011 melawan Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pasalnya, Bakhtiar Baddrol dkk akan tampil pada kualifikasi Olimpiade melawan Suriah di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (23/11). Kontingen Malaysia akan pulang menggunakan pesawat carter dari maskapai Air Asia. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kebugaran pemain. ”Ini menunjukkan kepedulian kabinet kepada atlet Malaysia. Kami menggunakan pesawat militer pada (SEA Games 2009) Laos, tetapi sekarang kami menyewa pesawat komersial,” ujar Datuk Seri Ahmad, Senin (21/11). ”Dengan menggunakan pesawat carter, pemain kami bisa beristirahat sebelum pertandingan melawan Suriah,” ujarnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...