Sedih, Uang Habis untuk Berobat, Usus Anak Masih Terlihat

Melihat Bayi dengan Kulit Perut Transparan di RSUP Fatmawati

Bayi mungil pasangan Nur Ikhsan, 40, dan Tri Maesaroh, 38, lahir dengan kondisi tak ladzim. Bayi tersebut lahir dengan kondisi kulit perut yang tipis hingga organ dalam tubuhnya terlihat. Bayi malang itu masih dirawat di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. JOESVICAR IQBAL

TAK seorang pun orangtua di dunia ini yang menginginkan anaknya lahir dalam kondisi cacat. Namun, nasib itulah yang mesti dijalani oleh Nur Ikhsan, 40 tahun. Kelahiran anak ketiganya di RS Bersalin Avisena, Ulujami, Pesanggrahan, Senin (14/11) lalu, sungguh di luar dugaan. Bayi dengan jenis kelamin perempuan berat 2 kilogram dan panjang 41 cm dalam kondisi organ tubuhnya tidak sempurna. ”Saya terkejut saat dikabarkan bahwa kelahiran anak ketiganya itu dengan keadaan perutnya yang belum sempurna, karena pada bagian dalam organ tubuh buah hatinya itu seperti keluar, ususnya terlihat dan kulit perutnya tipis,” ujarnya. Ikhsan pria yang bekerja sebagai buruh di bengkel bubut menambahkan, lalu anaknya itu dirujuk ke RSUP Fatmawati, Selasa (15/11).

Mungkin karena alat-alat di RS Bersalin Avisena tidak memadai sehingga harus dirujuk ke RSUP Fatmawati. ”Saya bingung dan harus bagaimana untuk membiayai perawatan buah hatinya itu,” ujarnya. Sebelum kelahiran anaknya, pada usia kehamilan 4-9 bulan rutin dua minggu sekali cek ke dokter kandungan. Dia dan isterinya tidak merasakan ada hal-hal aneh atau mencurigakan. Sampai saat ini, dirinya sudah menghabiskan biaya yang cukup banyak. Karena uang segitu banyak juga boleh pinjam sana-sini ke temanteman Ikhsan.

Ikhsan sendiri sudah dikaruniai anak pertama yakni Heri Hermawan, 20, anak kedua Nur Hidayat, 17. Anak pertama dan kedua lahir dengan sempurna sedangkan anak ketiganya ini diberi nama Siti Nur Hasanah yang kini berusia 7 hari. ”Kondisi bayinya dalam keadaan stabil,” tukas seorang perawat yang menangani bayi tersebut, Senin (21/11) kemarin. Dia berharap, mudah-mudahan terbebas dari biaya sampai anak ketiganya ini normal kembali. Dan biaya operasi juga dapat terbebaskan, nameski dirinya tidak tahu berapa biaya operasi anaknya itu hingga tuntas. Sejauh ini biaya yang sudah dia keluarkan sudah Rp 2,4 juta di UGD RS Fatmawati. ”Kalau di RS Bersalin Avisena, saya habis biaya cesar Rp 6,52 juta itu belum termasuk tebus obat dan lainnya,” ujar Nur Ikhsan warga Jl Raya Kostrad, RT5/4, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

Hingga kini, sang isteri, Tri Maesaroh istirahat di rumah. Ikhsan hanya seorang diri menemani buah hatinya di ruang rawat anak yang harus selalu steril. Sedangkan kondisi buah hatinya terus terawatt dalam tabung inkubator. ”Saya berharap ada donatur yang dapat meringankan biaya pengobatan selama ini,” harap buruh bengkel bubut itu yang kadang-kadang kerja kadang menganggur kalau tidak ada kerjaan. Sesekali Ikhsan melongok buah hatinya dan selalu berdoa bagi kesehatan sang buah hati yang mungil tersebut. Meskipun mata agak mengantuk, namun Ikhsan tetap bersabar menunggu di ruangan tunggu pasien RSUP Fatmawati. Bayi perempuan tersebut kini dalam penanganan tim dokter anak, dr Eka dan dr bedah dr Nano Edy Susilo. ”Pasien ini sudah yang kedua kalinya, namun dalam prosesnya akan sempurna. Nama penyakitnya atau disebut Omfalocale,” ujarnya

1 komentar :

Reader's Comments