Empat Jam Kota Bekasi Lumpuh

BEKASI-Ribuan buruh dari berbagai organisasi serikat pekerja menggelar aksi blokir perempatan Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, kemarin (24/11). Mereka menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi merevisi rekomendasi Upah Minimun Kota (UMK) Bekasi 2012. Akibat pemblokiran itu sejumlah jalan protokol di Kota Bekasi macet total kemarin. Ribuan buruh memarkir motornya di tengah perempatan Jalan Ahmad Yani tepatnya di traffic light Metropolitan Mall- Bekasi Cyber Park (BCP). Akibatnya, Jalan Ahmad Yani mulai simpang Metropolitan Mall-BCP hingga Stadion Bekasi yang berjarak 2 kilometer macet total. Kepadatan kendaraan juga terlihat mulai gerbang Tol Bekasi Barat hingga simpang Pekayon sejauh 1 kilometer.

Tak hanya Jalan Ahmad Yani, kemacetan parah juga terjadi di Jalan Hasibuan, Jalan Chairil Anwar dan Jalan RA Kartini sepanjang 4 kilometer. Jalan KH Noer Ali arah Jakarta menuju Kota Bekasi juga macet sepanjang 3 kilometer mulai dari simpang BCP hingga Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK) juga macet total. Kemacetan juga berimbas di jalan regional seperti Jalan Dewi Sartika, Jalan Kemakmuran, Jalan Pramuka dan Jalan Rawa Tembaga. Kemacetan it akibat pengalihan arus lalu lintas yang berakibat penumpukan kendaraan bermotor seperti, angkot, mobil pribadi, bus, truk kontainer. ”1,5 jam saya terjebak di Jalan KH Noer Ali akibat demo buruh. Seharusnya demo jangan merugikan warga lain,” ujar Solihin, 29, seorang pengendara mobil.

Halimah, 23 karyawan sebuah departemen store di Kota Bekasi mengatakan berjalan kaki 1 kilometer dari Jalan Hasibuan menuju Metropolitan Mall tempatnya bekerja, lantaran angkot yang ditumpanginya terjebak macet. ”Saya takut telat dan dimarahi atasan karena itu saya jalan kaki,” ujarnya. Ketua Bidang Organisasi FSPMI Bekasi Amir Mahfuz mengatakan aksi ribuan buruh memblokir jalan sebagai bentuk tekanan kepada Pemkot Bekasi agar merevisi rekomendasi Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Kota Bekasi terkait UMK 2012 dari Rp 1.422.252 menjadi Rp 1.490.000. Begitu juga desakan perubahan UMK sektor I dari Rp 1.568.744 menjadi Rp 1, 8 juta dan sektor II dari Rp 1.493.365 jadi Rp 1, 7 juta.

”Bila tidak direvisi kami akan terus menggelar blokir hingga ke jalan lainnya,” ancamnya. Amir juga mengakui aksi yang dilakukan menggangu warga dan pengguna jalan lainnya. Namun itu terpaksa dilakukan, mengingat UMK 2012 merupakan pendapatan buruh guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Untungnya aksi yang digelar pukul 10.00 hingga Pukul 14.00 ini berlangsung tertib dan dijaga ratusan personel polisi. Ribuan buruh membubarkan diri, setelah ada kesepakatan dengan Pemkot Bekasi yang akan membawa revisi UMK 2012 kepada Gubernur Jawa Barat. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Priyo Widyanto mengakui aksi buruh memblokir jalan menyebabkan kemacetan parah. ”Kami terjunkan 400 polisi mengawal buruh agar tidak memblokade tol Jakarta-Cikampek,” terangnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...