Korban Banjir Mengadu ke Komnas HAM

Kali Krukut Meluap, Diduga akibat Proyek Militer

SEKITAR 60-an warga Kampung Pulo, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, mengadukan nasibnya yang sudah sembilan bulan menjadi korban banjir kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka yang tergabung dalam Forum Warga Korban Banjir Pondok Labu itu datang mengadukan terjadinya penyempitan Kali Krukut yang dilakukan pihak oleh salah satu kesatuan militer sehingga mengakibatkan terjadinya banjir berkepanjangan di pemukiman mereka. Mereka menuntut pihak terkait segera melakukan normalisasi Kali Krukut.

Koordinator warga, yang juga ketua RT 11/03, Sugiyono mengatakan, sejak sembilan bulan belakangan ini, warga Kampung Pulo yang tinggal di RT 09, 10, 11, 12, dan 14 harus menderita karena tempat tinggalnya selalu terendam banjir. ”Ketika pembangunan itu dilakukan, pihak militer sama sekali tidak berkoordinasi atau memberitahu pihak terkait, baik RT, RW, lurah maupun camat,” ujarnya saat ditemui di Komnas HAM, kemarin (21/11). Dia mengungkapkan, warga tidak tahu kapan tanggul tersebut mulai dibangun. Namun, lanjutnya, sejak Maret 2011 hingga kini, pemukiman warga selalu kebanjiran meski saat musim kemarau. Bahkan saat ini ketinggian air sudah mencapai 2,5 meter. ”Pada 25 April lalu, warga sudah mengirimkan surat kepada gubernur melalui lurah setempat.

Surat dikirimkan pada saat pengerjaan turap masih berjalan,” jelasnya. Namun hingga kini tak mendapat respons, warga pun pada tanggal 25 Oktober kembali mengirim surat yang disertai foto dokumentasi pengerjaan proyek tersebut. Namun, surat yang dikirimkan kembali tak mendapat tanggapan. Dan pada tanggal 31 Oktober warga kembali berkirim surat lagi. Waktu itu gubernur bersama Menko Kesra meninjau ke lokasi. Komisioner Sub Pemantauan Komnas HAM, Kabul Supriyadi mengatakan, pihaknya akan memantau dan mengecek pengaduan itu. ”Kita juga cek apakah ada Amdalnya atau tidak,’’ pungkasnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...