Museum Perjuangan Mati Suri

NASIONALIS: Murid SD saat melakukan upacara pada peringatan hari Pahlawan di Museum Perjuangan.
BOGOR-Sebagai salah satu pusat perjalanan sejarah Kota Bogor, keberadaan Museum Perjuangan sangat penting. Namun,keberadaan museum yang dibangun pada 1958 itu cukup memprihatinkan. Selainjumlah kunjungan yang hanya 5 ribu pengunjung per tahun, kepengurusan museum ternyata mati suri.

Ketua Penasihat Museum Perjuangan, Usmar Hariman mengatakan, struktur kepengurusan museum sempat vakum sejak 2000. “Memang pernah dikukuhkan lagi pada 2003. Tapi ternyata sebagian besar pengurus sudah tidak aktif.

Bahkan beberapa di antaranya ada yang sudah meninggal. Ini yang membuat tidak efektif,” ujar Usmar kepada Radar Bogor.

Kondisi tersebut,sambung anggota Komisi A DPRD Kota Bogor ini, menjadi salah satu kendala museum tersebut menerima bantuan resmi selain dari donatur. “Bantuan memang sempat akan dialirkan. Namun, persyaratannya adalah kejelasan strukturisasi. Ini yang perlu diperbarui, karena sebagian besar pengurus sudah tidak aktif,” katanya.

Akibatnya,upaya pengembangan salah satu objek wisata sejarah itu itu kurang berkembang secara maksimal. Kondisi tersebut dibenarkan Wakil Kepala Museum Perjuangan,Ace Sumanta. Menurut Ace, kondisi museum tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai kalangan.

“Misalnya saja untuk urusan gaji. Pengurus museum ada yang dibayar hanya Rp200 ribu per bulannya. Tentu hal tersebut sangat dipengaruhi bagaimana upaya optimalisasi pengembangan museum,” tuturnya.

Terlebih, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Antirokok (Amar) itu mengatakan, pengunjung yang datang tak membayar retribusi.

“Ini berarti harus ada jalan keluar. Jangan karena terkendala biaya operasional,membuat museum ini tidak diberdayakan. Misalnya untuk meningkatkan kunjungan,pihak Dinas Pendidikan bisa memiliki program kunjungan ke museum bagi pelajar,” tandasnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...