Angkot tak Aman, Masyarakat Ketakutan


TERMINAL BAYANGAN: Warga lebih memilih naik kendaraan umum di kolong jembatan fly over Cileungsi daripada di terminal. Akibatnya, kolong jembatan ini menjadi terminal bayangan.
CIBINONG–Tragedi pemerkosaan dan perampokan terhadap RS di dalam angkutan kota (angkot) yang sedang melaju di Jalan Pondokrajeg, menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar.

“Apalagi Bogor masih banyak lokasi yang gelap dan rawan,” keluh Suprihatini (32), pedagang di kawasan Tegar Beriman.

Ia mempertanyakan janji-janji aparat yang akan menertibkan sopir angkot tembak. Selain itu, wanita yang setiap dini hari harus membawa dagangannya ke pasar dengan menumpang angkot ini mempertanyakan janji Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor yang akan menertibkan angkot berkaca gelap.

“Masih banyak yang gelap. Sopirnya juga suka ngebut,” ujarnya.

Hal yang sama diutarakan Wiwid Evita Sari (25), mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Bogor. Menurut dia, warga tak memiliki pilihan dalam menggunakan moda transportasi karena Kabupaten Bogor tidak menyediakan sarana transportasi massal.

“Jangan setelah kejadian baru ada penertiban dong,” ketusnya. Menanggapi kekhawatiran masyarakat, DLLAJ berjanji akan meningkatkan upaya antisipasi tindak kriminal di dalam angkot. Kabid Dalops DLLAJ Kabupaten Bogor, Asep Mulyana mengatakan, DLLAJ bersama aparat kepolisian, TNI, kejaksaan dan hakim akan menggiatkan kembali pelaksanaan tertib terpadu kegiatan tindak pidana ringan (tipiring).

“Kami juga meningkatkan sosialisasi kepada pengemudi untuk menjaga keselamatan jiwa sopir dan penumpang,” kata dia.

Seperti diketahui, kepada polisi, para pelaku perampokan dengan pemerkosaan terhadap RS, yakni JR (35) DD (30), dan seorang perempuan berinisial AI (20), ternyata sudah sering melakukan tindak kriminal di dalam angkot.

Kapolres Kota Depok, Komisaris Besar Mulyadi Maharni mengatakan kepada wartawan, dari hasil pemeriksaan, pelaku berangkat dari daerah Cileungsi menuju Sentul. Di sana pelaku mencari korban perampokan tapi tidak mendapatkan sasaran. “Lalu mereka menuju Cilodong,” kata Mulyadi di Polres Depok, Sabtu, (24/12).

Setelah mendapatkan korban, pelaku langsung membekap mulut korban menggunakan sapu tangan. Dompet korban yang berisi uang Rp500 ribu dan sepasang anting pun diambil paksa. Setelah barang korban diambil, salah satu pelaku memegang buah dada korban lalu memerkosanya.

Tindakan biadab itu dilakukan ketika angkot menuju Cibinong melalui Jalan Pondokrajeg, lalu masuk jalan tol. Sampai di Tol Jagorawi arah Jakarta, para pelaku menurunkan korban dan langsung pulang ke Cileungsi.

Polisi menangkap tiga dari mereka pada Jumat (23/12) di Bandung dan masih mengejar tersangka MS yang lolos dari kejaran. Ketiga pelaku yang tertangkap telah mengakui perbuatannya dalam pemeriksaan, serta dikenai pasal berlapis, yakni 365 KUHP dan 285 KUHP.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...