Berhenti Jadi Wakil Bupati Garut, Diky Candra Kembali ke Panggung Hiburan Main Bareng Sule, Dapat Honor Rp2 Juta per Episode
ewin
19.08
Setelah resmi berhenti sebagai Wakil Bupati Garut, Diky Candra yang kini tinggal di Perumahan Duta Mekar Asri, Jalan Cempaka Raya No Q 1 No 5, RT 14/ 15, Desa Cileungsikidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, kembali bergelut dengan dunia hiburan.RAUT wajah yang terlihat lelah usai semalaman syuting di Jakarta, tak membuat Dicky Chandra enggan melayani seniman asal Garut dan wartawan Radar Bogor ketika berkunjung ke rumahnya.
Mengenakan kaus oblong putih dibalut jaket militer berwarna hijau dan celana jeans hitam, pria yanglahir 37 tahun lalu itu langsung menebar senyum ramah kepada seniman muda yang datang langsung dari Garut untuk berguru.
Dengan logat khas Sunda, Dicky memaparkan keputusannya menanggalkan jabatan Wakil Bupati Garut. Hubungan yang tidak harmonis dengan Bupati Garut Aceng HM Fikri menjadi obrolan hangat dengan para seniman muda Garut tersebut.
Namun, Dicky Chandra tak mau berpanjang lebar menjelaskan hubungannya dengan Bupati Garut yang tidak harmonis. Ia kemudian mengambil gitar dari salah satu band lokal asal Garut ”D Garuters” dan menyanyikan sebuah lagu yang diciptakan oleh D Garuters.
Ketika Dicky mulai memainkan jarinya di senar gitar, dua personel D Garuters mengikuti melodi yang dibawakan, sedangkan dua anak band lainnya menyanyikan sebuah lagu percintaan yang belum diberi judul.
Alunan musik gitar dari ketiga orang tersebut, ditambah vokal khas anak Garut tak pelak mulai meramaikan suasana rumah bertingkat dengan cat krem tersebut. ”Saya sangat menikmati suasana seperti ini. Suasana ini tidak bisa saya temui selama saya menjabat sebagai wakil bupati,” ujarnya.
Usai menyanyikan beberapa lagu dan berbincang dengan personel D Garuters, ayah empat anak yang lahir di Tasikmalaya, 12 Mei 1974 itu mulai fokus dengan beberapa pertanyaan yang dilontarkan wartawan Radar Bogor.
Setelah turunnya keputusan resmi dari Mendagri terkait pemberhentian secara hormat sebagai wakil bupati, ia mengaku harus merangkak lagi dari awal di panggung hiburan. Bahkan, secara gamblang Dicky mengaku ketika bermain di Opera van Java bersama Sule, Andre, Parto, Aziz dan Nunung di salah satu stasiun televisi swasta ternama, ia hanya dibayar Rp2 juta.
“ Setelah mengundurkan diri, ya saya sudah memastikan dunia hiburan adalah satu-satunya rumah. Toh memang Saya tidak bisa berdagang atau yang lain, ya sudah menjadi MC dan kembali menjadi komedian di televisi. Bahkan satu kali tampil di acara komedi bersama Sule saya diberi honor Rp2 juta per episode, walaupun dibayarnya telat yang penting halal,” terangnya dengan polos Model Cover Boy Majalah Model ini mengatakan, belum ingin terjun ke dunia sinetron. Ia mengaku sedang belajar menulis skenario dan mencoba menjadi sutradara dan bekerja di belakang layar.
“Untuk saat ini saya paling menyanggupi syuting di beberapa stasiun televisi saja sebagai pembawa acara (MC), komedian, dan belum akan terjun ke dunia sinetron,” terangnya. Walaupun sudah tidak menjabat Wakil Bupati, kecintaannya terhadap Garut tidak akan pernah luntur. Ia akan tetap mendedikasikan dan mengabdikan hidupnya untuk kemajuan masyarakat Garut. “Tiap minggu saya akan tetap pulang ke Garut karena di sana saya banyak membina seniman-seniman muda asli Garut agar bisa tampil di kancah nasional,”terangnya.
Suami dari Rani ini pun mengaku, tidak mengambil keuntungan selama menjabat sebagai Wabup Garut. Selama menjabat, dia berusaha memperkecil kepentingan diri sendiri dan bekerja demi kepentingan rakyat. Meskipun selama menjabat, dia berusaha mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) Garut.
“Saya tidak punya saham sedikit pun di UKM Garut agar dikenal di dunia luar. Kami bersama keluarga tidak akan malu hidup s ederhana seperti ini walau hanya dengan mobil pinjaman dari saudara saya. Tetap saya akan berkarya dengan profesi yang saya miliki ini (bidang seni),” pungkasnya Diky Candra menegaskan bahwa meski dirinya telah gagal menjalankan perannya sebagai wakil bupati, ia tidak bosan dan meminggalkan para pelaku UKM, nelayan dan seniman yang selama ini telah dibina “Saya sangat berharap masyarakat memaafkan saya. Namun saya tidak akan pernah meninggalkan Garut, dan saya siap mempromosikan semua hasil dan produk usaha UKM seperti Cokdol (Cokelat isi dodol), jas kulit dan pariwisata Garut tanpa menggunakan dana APBD. Melainkan kedekatan dan kesadaran para pengusaha yang ingin mengembangkan Garut,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...