"Bumi Geulis"Sulit Ditambah Tekstur Tanah Terlalu Rapuh

BOGOR-Terbatasnya jumlah perjalanan kereta rel diesel (KRD) Bumi Geulis rute Bogor-Sukabumi, membuat sebagian besar warga Bogor memilih menggunakan minibus. Padahal, moda kereta api rute ini sebetulnya banyak peminat. Hal ini membuat sejumlah penumpang mengeluhkan terbatasnya jumlah KRD yang beroperasi sehari sekali saja.

Hal ini menyebabkan sering terjadi penumpukan penumpang setiap hari, yaitu pukul 05:00 dari Sukabumi dan pukul 17.00 dari Bogor. Terbatasnya jadwal kereta tujuan Sukabumi yang hanya ada pada pagi dan sore hari ini, menyebabkan banyak warga memilih menggunakan moda transportasi lain seperti bus.

“Idealnya dua kali, sehingga penumpang tak menumpuk pada satu keberangkatan. Kami juga penumpang kereta seperti penumpang KRL lainnya, tapi kenapa permintaan penambahan jam operasional tak pernah ditanggapi,” kata Dedi Ahmad (31), penumpang KRD Gunung Geulis kepada Radar Bogor, kemarin.

Pernyataan tersebut diamini oleh Bagus (29), penumpang asal Leuwiliang, Bogor yang hendak menuju Sukabumi. Ia meminta agar PT KAI tanggap karena banyak penumpang yang bekerja di Sukabumi. “Ya, mau nggak mau harus ditambah biar tidak ada diskriminasi,” imbuhnya.

Kepala Stasiun Bogor Rochman mengatakan, penambahan jam operasional Bumi Geulis dinilai rapuh, lantaran bantalan rel keretanya masih rawan amblas jika dilalui lebih dari sekali perjalanan.

“Kondisi KRD Bumi Geulis belum memungkinkan adanya penambahan jam operasional. Permintan penumpang itu sudah disampaikan ke pimpinan, tapi rel sepanjang Bogor-Sukabumi dinilai masih rapuh,” katanya.

Dia menjelaskan, guna mengindari overkapasitas, pihaknya hanya membatasi 500 tiket setiap harinya. “Sejak Agustus lalu kami sediakan 500 tiket tiap hari untuk delapan gerbong,” ucapnya.

Namun kenyataannya, penumpang KRD Bumi Geulis bisa mencapai 700-900 penumpang, sehingga dinilai mengancam keselamatan dan keamanan selama perjalanan. “Kami hanya bisa berharap, penumpang jangan memaksakan diri naik Bumi Geulis jika sudah penuh sesak,” tukasnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...