Detail Mesra Rumit Pengembang Optimistis Revitalisasi Sesuai Target

BOGOR-Ketua Forum Pemerhati Jasa Konstruksi dan Pembangunan (FKJP), Thoriq Nasution menyatakan, revitalisasi Masjid Raya (Mesra) tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena, banyak ornamen dan detail yang terbilang rumit untuk dikerjakan.

Proses revitalisasi sendiri saat ini masih berjalan dan belum ada tanda-tanda kapan renovasi tahap pertama akan selesai. Kondisi bangunan pun saat ini baru memasuki tingkat 60 persen. Padahal, kurang dari sebelas hari lagi pengerjaannya akan memasuki batas waktu.

“Banyaknya ornamen dan detail membuat revitalisasi berjalan rumit. Renovasi Mesra terbilang cukup rumit. Saya pesimis pengerjaan proyek yang baru dimulai pada Oktober dapat selesai tepat waktu,” jelasnya,kemarin.

Thoriq mengingatkan, bila pihak kontraktor memaksakan renovasi selesai target maka hasil yang akan dicapai tidak akan maksimal dan tidak memenuhi standar keselamatan. Berdasarkan tahapan detail engineering design (DED), renovasi masjid ini membutuhkan waktu sedikitnya 18 bulan.

Sementara itu, Direktur Operasional Markaz Islam Bogor, Endang Oman menyebutkan, jika terlalu lama dibiarkan maka tidak baik bagi jamaah. Apalagi, penggunaan tenda sementara di pelataran plaza tidak berjalan optimal karena sering terjadi kebocoran saat hujan.

“Penyediaan atap berupa tenda tujuannya kan sebagai upaya agar jamaah tetap bisa beribadah dengan baik. Namun, saya meragukan kekuatan sarana pengganti tersebut. Apalagi setelah mendengar kabar bahwa proyek ini masih akan berlangsung selama dua tahun ke depan, apa masih kuat digunakan selama itu?” katanya.

Ditemui di lokasi revitalisasi, Manajer Proyek dari PT Delbiver Cahaya, Gunawan mengaku tetap optimistis jika pengerjaan revitalisasi Mesra dapat berlangsung tepat waktu. Meski ia mengakui kendala yang dihadapi pekerja ada pada kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan.

“Kita tetap berusaha agar renovasi bisa selesai sesuai tanggal yang ditetapkan. Meski tak bisa mengelak jika faktor cuaca dan beban pekerjaan yang berat menjadi kendala untuk mencapai hal tersebut,” tukasnya.