Dua Napi dan Sipir Cipinang Dibekuk Kemenkumham Tolak 1.100 Remisi Napi Koruptor

JAKARTA–Kementerian Hukum dan HAM dan Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menggelar operasi di lembaga pemasyarakatan (lapas) narkotika. Kali ini sasarannya adalah Lapas Cipinang. Hasilnya, dua napi narkoba berinisial Z dan AM plus satu sipir lapas berinisial FA ditangkap karena diduga terlibat jaringan peredaran barang haram tersebut.

“Pada saat penggeledahan di sel yang bersangkutan ditemukan barang bukti. Di antaranya seperangkat handphone, sejumlah kertas, dan dokumen,” kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di Jakarta, kemarin. Denny mengatakan, operasi digelar tiga jam mulai tengah malam hingga pukul 03:00 dini hari kemarin. Operasi tersebut merupakan hasil pengembangan penelusuran jaringan narkoba yang dilakukan BNN. “Operasi bersama ini adalah tindak lanjut peraturan bersama antara Kemenkum HAM dan BNN yang disepakati 6 Desember lalu,” katanya.

Operasi tersebut, kata Denny, dipimpin oleh dirinya dan Deputi Pemberantasan BNN Benny Mamoto. Operasi di Lapas Narkotika Cipinang merupakan yang kali kedua digelar. Sebelumnya, BNN dan Kemenkumham menggelar operasi di Lapas Tanjunggusta, Medan. “Suksesnya operasi narkoba di lapas akan terus digiatkan di lapaslapas lainnya,” kata Denny yang juga Kepala Satgas Pemberantasan Narkotika itu.

Sementara itu, Kemenkumham membuktikan komitmennya membatasi remisi koruptor. Sebanyak 1.100 orang ditolak remisinya karena tersangkut tindak pidana luar biasa. Yakni, korupsi, terorisme dan bandar narkoba. Mereka tidak ikut bergembira bersama 6.280 orang lainnya yang menerima remisi Natal tahun ini. 170 di antaranya bahkan langsung bebas.

“Ketiga tindak pidana tersebut pemberian remisinya diketatkan. Karena itu, mereka tidak diberi remisi,” kata Denny. Denny yang juga Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum itu mengungkapkan, ketatnya pemberian remisi kepada napi adalah untuk memberi efek jera. Tujuannya, untuk menunjukkan bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang harus dibasmi dengan caracara yang luar biasa. “Ini komitmen kami untuk Indonesia antikorupsi,” kata alumnus Universitas Gajah Mada.