Gereja Dijaga Anjing Pelacak
ewin
18.19

KHIDMAT: Jemaat Kristiani melaksanakan Misa Natal dengan khidmat di salah satu gereja di Kota Bogor, tadi malam.
Sementara itu, misa malam Natal di Kota dan Kabupaten Bogor, berjalan aman dan lancar. Meski sempat dikhawatirkan akan terjadi ancaman gangguan keamanan, namun secara umum tidak ditemukan potensi ke arah membahayakan.Seluruh gereja berada di bawah pengawasan ketat petugas gabungan TNI-Polri. Sejumlah anjing pelacak pun dikerahkan untuk mengantisipasi adanya ancaman yang datang sebelum pelaksanaan misa.
Seperti yang dilakukan POM TNI AU Lanud Atang Sendjaja (ATS) yang menggelar operasi bersih di dalam Gereja Santo Ignatius, Jalan Raya Semplak, Desa Semplakbarat, Kecamatam Kemang.
Dua ekor anjing pelacak dikerahkan untuk mencari benda-benda mencurigakan di dalam gereja. Satu jam sebelum Misa digelar, satu peleton pasukan atau setara 30 orang, menyisir lokasi di dalam dan luar gereja. Bagian depan dan belakang bangunan disisir untuk memastikan keamanan gereja.
Komandan POM TNI AU Lanud ATS, Mayor Toni Setiawan mengatakan, pemeriksaan gereja bertujuan untuk memberi rasa aman kepada jemaat Gereja Ignatius yang melaksanakan ibadah. Diperkirakan seribu jemaat mengikuti Misa malam Natal yang berasal dari berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
“Kami sebar anggota di beberapa titik sekitar gereja, seperti pintu masuk, bagian belakang gereja dan tempat parkir. Para tamu pun tak luput dari pemeriksaan saat memasuki halaman. Semuanya dilakukan demi kenyamanan jemaat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut Toni, pemeriksaan ini berdasarkan instruksi Panglima TNI terkait pengamanan Natal dan tahun baru. “Kita ikuti instruksi yang ada sambil membantu masyarakat agar dapat menikmati masa liburan dengan tenang dan aman,” tuturnya.
Sementara itu, ribuan umat Kristiani melaksanakan Misa malam Natal di Gereja Katedral Kota Bogor. Untuk menampung jemaat, panitia menyediakan lahan parkir bagi jemaat di gedung DPRD Kota Bogor dan halaman bank. Hingga pukul 21:00, upacara kebaktian masih terus berjalan hingga tengah malam.
Wakapolres Bogor Kota, Kompol Irwansyah mengatakan, sebanyak 1.380 personel terdiri dari anggota gabungan dari kepolisian, TNI, DLLAJ, Satpol PP maupun unsur masyarakat dikerahkan untuk mengamankan 54 gereja, yang terdiri dari 2 gereja besar, 11 gereja sedang dan 41 gereja kecil.
“Kami mengerahkan dua pertiga kekuatan yakni 750 orang personel, sisanya 630 orang berasal dari unsur TNI, Brimob Kedung Halang, Satpol PP, DLLAJ, Pemadam Kebakaran, Kesehatan, pramuka, Orari, Polmas Raya dan PMI,” katanya.
Terkait pengamanan Gereja GKI Yasmin, mantan Kabag Ops Polres Bogor Kota ini menambahkan, pihaknya tidak dalam kapasitas melarang atau mengijinkan. “Pengamanan dilakukan seperti biasanya. Namun, akan ada penambahan dari Polda Jawa Barat sekitar satu satuan setingkat kompi (SSK) atau lebih,” imbuhnya.
Teka-teki dimana jemaat GKI Yasmin akan beribadah terkuak setelah Pemkot Bogor memindahkan lokasi perayaan Natal jemaat GKI ke ruang Crysant, gedung Harmony Yasmin Center, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi GKI.
“Dalam surat nomor 452.1/1946 yang dikeluarkan Kesbangpol, intinya kami dilarang beribadat di gereja yang sah, berdasarkan keputusan Mahkamah Agung dan rekomendasi Ombudsman RI,” ujar Ketua Umum Majelis GKI Bapos Yasmin, pendeta Ujang Tanusaputera,
Kendati ada pelarangan, GKI menolak mempertimbangkan surat Kesbangpol. Sebab, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Khusus Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan yang dipimpin Deputi V Kemenkopolkam, tak ada opsi pemindahan lokasi peribadatan bagi jemaat GKI.
“Bahkan Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan menginstruksikan kepolisian agar Polres Bogor Kota dan Polda Jawa Barat memberikan pengamanan maksimal kepada jemaat GKI pada ibadah Natal nanti,” bebernya.
Sebelumnya, Sekda Kota Bogor, Bambang Gunawan menegaskan pemkot tak akan merestui kegiatan ibadah Natal di Jalan Abdullah bin Muhammad Nuh. Hal itu bertujuan untuk menjaga jemaat GKI Yasmin dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, jika jemaat GKI Yasmin memaksakan untuk menggelar Natal di trotoar, maka akan memancing reaksi keras dari warga setempat dan beberapa ormas Islam lainnya. “Hal itu yang ingin kami jaga. Apalagi, Kota Bogor sekarang telah menjadi pusat perhatian dunia internasional,” ujarnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...