Ingin Tegaskan Penyandang Disabilitas juga Bisa

Di Balik Program Gowes Tuna Rungu Jakarta-Bali

Mempunyai kekurangan tidak mengurangi semangat dan keberanian sembilan penyandang tuna rungu menjelajah Jakarta-Bali dengan menggunakan sepeda. Mereka berangkat dari Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pukul 07.30, Minggu (11/12) dan diharapkan sampai di Bali pada 1 Januari 2012. DEWI MARYANI

KESEMBILAN goweser yang juga penyandang tuna rungu tersebut adalah Rahma Anggraini C, 31, Yunara, 35, Siswadi, 25, Rico Milano, 41, Sanisan Sanjaya, 50, Ishak Santika M, 19, Wahyu Fitrianto, 28, Oyi Sukandar, 28, dan Alriyanto, 29. Mereka menyusuri rute Jakarta-Bali dengan target waktu 20 hari. ”Khusus Jakarta-Bandung memakan waktu dua hari. Sedangkan di Bali kami akan menggowes sekitar tiga hari,” ujar Rahma, ketua perjalanan yang juga satu-satunya peserta wanita, kemarin (11/12).

Meski tuna rungu, Rahma bisa berbicara dengan baik dan jelas. Dia kadang juga bisa membaca mimik lawan bicara. Hanya, dalam hal tertentu, dia mengajak berkomunikasi dengan tulisan lewat layar telepon genggam. Menurut Rahma, didampingi suami yang juga peserta, Yunara, kegiatan ini dilaksanakan karena desakan rekanrekannya. Semula, Rahma dan Yunara yang sesama tuna rungu, melakukan jelajah sepeda keliling Indonesia selama setahun. Mereka berhasil menempuh rute dari Sabang sampai Merauke.

Berangkat pada 11 Agustus 2009 dan kembali lagi ke Jakarta pada 28 Oktober 2010. Ternyata, petualangan mereka menginspirasi penderita tuna rungu lainnya. ”Seperti yang kami lakukan dulu, kegiatan ini untuk mengampanyekan penggunaan sepeda. Selain itu, kami ingin memberi semangat kepada penderita tuna rungu lain bahwa kami bisa melakukan hal sama seperti halnya orang normal,” kata Yunara. Sementara itu, Ketua Umum Bike To Work Indonesia Toto Sugito mengatakan, pihaknya memberi dukungan moral dan semangat.

Setiap perhentian, mereka akan disambut komunitas Bike To Work. ”Kami sudah menginformasikan hal ini ke cabang-cabang Bike To Work di semua tempat yang dilewati. Kami akan berusaha menyambut dan membuat keramaian, sehingga misi kampanye ini biar lebih efektif,” tandasnya. Momen ini, diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi tuna rungu lainnya, sekaligus mengkampanyekan secara masal, sepeda bisa jadi kendaraan alternatif ramah lingkungan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...