Istri Polisi Digagahi Rampok

PERISTIWA tragis dialami seorang anggota Polri, TS (40), di Depok, Jawa Barat, Minggu (11/12) dini hari. Selain isi rumahnya digasak perampok, sang istri juga diperkosa.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah yang dialami TS, polisi yang bertugas di Tangerang. Saat dia sedang menjalankan tugas, rumahnya di Jalan Haji Ahmad RT 03/05, Cilodong, Kota Depok, dimasuki perampok. Tidak jelas berapa jumlahnya, namun untuk sementara yang diketahui oleh EK (36), istri TS, hanya seorang diri.

Malam itu EK (36) tidur sendirian di kamarnya. Suasana di luar sangat sepi karena cuaca kurang bersahabat. Tiba-tiba EK terkejut karena di hadapannya berdiri seorang laki-laki yang yang mengenakan topeng.

Menurut TS, lelaki bertopeng yang ternyata perampok itu masuk ke rumah dengan cara memanjat tembok belakang dan mencungkil jendela dapur. Sambil membawa senjata tajam, perampok itu masuk ke kamar utama tempat istri TS tidur. "Saya mendapat SMS dari istri jam 05.00 pagi. Mendapatkan laporan itu saya langsung meluncur ke rumah. Itu saja yang saya tahu. Hingga saat ini istri saya masih trauma," ujarnya.

Meski menceritakan kronologi perampokan tersebut, TS enggan menjawab pertanyaan tentang pemerkosaan yang dialami sang istri. "Masalah itu saya tidak tahu. Saya sudah laporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya. Saya mendesak Polresta Depok untuk segera menangkap perampok itu," ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 03/05 Mardani menjelaskan, menurut informasi yang diperolehnya, peristiwa itu terjadi saat TS sedang bertugas. Perampok masuk dari jendela belakang dengan cara mencungkilnya menggunakan linggis. Karena pemilik rumah sedang tidur, dia bisa leluasa mengambil barang, antara lain telepon seluler. Namun saat masuk kamar, perampok tersebut melihat istri TS sedang tidur.

Diduga, saat itulah timbul niat jahat tambahan pada diri si perampok. Dia mengikat tangan EK dengan tali dan menutup mulut wanita tersebut dengan lakban, lalu memerkosanya.

"Informasi yang saya dapat dari tetangga korban menyatakan seperti itu. Saya sudah datang ke rumah Pak TS dan melihat semuanya. Polisi juga sudah datang ke rumah itu untuk mencari informasi," ujar Mardani.

Dia menambahkan, tindak kejahatan yang dialami TS dan istrinya bukanlah yang pertama kali. Rumah TS sudah empat kali disatroni pencuri. "Saya juga bingung, kok malingnya nekat amat. Masak rumah polisi disatroni juga, apalagi sampai memerkosa istrinya. Memang di sini siskamling tidak berjalan dengan baik," katanya.

Kasat Reskrim Polresta Depok Ajun Komisaris Febriansyah menyatakan bahwa kasus perampokan tersebut sedang dalam penyelidikan oleh jajarannya. Tim khusus pengungkapan kasus perampokan disertai pemerkosaan itu juga telah disebar. "Kami turut prihatin dengan kejadian ini. Menurut hasil olah TKP, pelaku perampokan itu satu orang. Saat ini sedang kami lakukan pengejaran," tuturnya.

Febri meminta kepada keluarga korban untuk tabah dan bersabar. Dia juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan siskamling.

Kasus perampokan di di Cilodong sebelumnya terjadi di Kampung Kebonduren RT 04/05, Kalimulya, September lalu. Korbannya, Heri (45), tak berdaya ditodong senjata api dan mobil Toyota Avanza miliknya dibawa kabur.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 01.45. Heri yang sedang tidur dikagetkan dengan todongan senjata api ke arah kepalanya. Perampoknya lebih dari dua orang. Seorang di antaranya meminta paksa kunci dan surat-surat mobil, selanjutnya membawa kabur Toyota Avanza B 1180 EFD.

Menurut catatan Warta Kota, perampokan di wilayah Depok sudah kerap terjadi. Dalam beberapa bulan terakhir saja ada 13 kasus dan kebanyakan korbannya disekap dan diikat. Kasus-kasus tersebut umumnya belum terungkap.