Kapolda Kerahkan Sniper GKI Yasmin Dijaga Ketat

BOGOR–Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Putut Bayuseno belum bisa memberikan kepastian kepada jemaat GKI Yasmin apa kah diizinkan menggelar Misa Natal di Jalan KH Abdullah bin Muhammad Nuh, Minggu (25/12) menda tang atau tidak.

Namun, kapolda memastikan akan memperketat pen jagaan di rumah ibadah yang masih berpolemik tersebut. Kendati demikian, Putut belum menetapkan berapa jumlah personel yang diturunkan untuk menjaga GKI Yasmin. Ia mengatakan, masih menunggu hasil rapat koordinasi jajaran Polres Bogor Kota.

“Hari Raya Natal mendatang, kami akan menambah personel di GKI Yasmin. Namun, penjagaannya tetap menggunakan pola yang sama setiap Minggu saat jemaat GKI Yasmin melaksanakan ibadah,” ujarnya seusai menghadiri apel akbar pengamanan Natal dan tahun baru di Hotel Brajamustika, kemarin.

Menurut jenderal bintang dua itu, pengamanan akan diprioritaskan pada titik-titik yang dinilai rawan terjadi aksi anarkis. Polda, kata dia, akan menempatkan penembak jitu atau sniper di sejumlah titik rawan kriminalitas. Salah satu titik yang menjadi perhatian polda yakni GKI Yasmin. “Kita tetap memantau keadaan di sana (Yasmin), jangan sampai ada hal buruk terkait pelaksanaan kegiatan ibadah Natal,” imbuhnya.

Mengenai tempat-tempat yang akan dijaga kepolisian daerah Jabar, Putut menerangkan, pengamanan diaplikasikan dengan melakukan deteksi dini, penjagaan di tempat-tempat ibadah, tempattempat rekreasi dan pengaturan di tempat pariwisata.

“Banyak titik rawan kemacetan di Jawa Barat, seperti Puncak dan Bandung. Jadi, perlu penanganan ekstra. Selain menempatkan personel untuk pengamanan tempat ibadah dan pengaturan arus lalulintas, kemungkinan sniper akan ditempatkan di titik-titik rawan di wilayah Jabar,” jelasnya.

Terkait aksi terorisme di wilayah hukum Polda Jabar saat Natal nanti, Putut kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menolerir hal itu. Seperti teror bom di beberapa gereja di Cirebon beberapa waktu lalu oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. “Kalau kita kaji, memang ada potensi ancaman ke arah sana,” ucapnya.

Sebagai langkah antisipasi, sambung Putut, pihaknya akan menurunkan 12.600 personel polisi yang akan menyebar di semua gereja di Jawa Barat. Jumlah ini akan bertambah, setelah masuknya TNI, ormas, satgas, Satpol PP dan DLLAJ. “Pelaku teror bom beberapa gereja di Cirebon sedang dikejar,” paparnya.

Putut menambahkan, polisi siap menindak tegas pelaku teror jika tertangkap. “Saya ingin umat kristiani aman dan damai saat melangsungkan misa. Jika ada yang mencoba melakukan tindakan lain demi menciptakan rasa takut, saya akan tindak tegas,” tandasnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...