KOMUNITAS Bantu Cuci Darah
KLINIK Hemodialisis Lima yang dibangun Lions Club Indonesia sudah tiga tahun beroperasi. Klinik itu memberikan pelayanan cuci darah bagi warga kurang mampu dengan tarif yang ramah di kantong. Dana yang dimiliki pengelola belum mencukupi untuk membebaskan biaya cuci darah. ”Bagi yang ingin mencuci darah, tentu tidak gratis. Tetapi tarif yang diberikan cukup rendah dengan mutu yang sangat tinggi.
Terkait tarif ini, kami menerima pasien yang membawa kartu Jamkesda dan Gakin, karena kami ikut menjadi salah satu mitra Pemda DKI Jakarta,” ungkap Kepala Klinik Hemodialisis Lima Tonny Jumadi. Menurut dia, tidak ada batasan bagi pasien berapa kali maksimal cuci darah di klinik tersebut. Selama dokter mengharuskannya cuci darah, selama itu pula pasien akan dilayani.
Ke depan, Klinik Hemodialisis Lima diakuinya tidak hanya akan melayani pasien cuci darah, tetapi pasien yang memiliki keluhan lain. ”Dulu waktu baru dibuka, kami menerima penyakit yang berhubungan dengan mata dan operasi kecil yang bekerjasama dengan RSCM. Tetapi karena kondisi tempat yang tidak memadai, maka di-stop dulu,” terangnya.
Selama ini, lanjut Tonny, untuk biaya operasional dan pengadaan peralatan Klinik Hemodialisis Lima bergantung pada sumbangan LCI multidistrik. Seperti beberapa pekan lalu, Lions Club Puri Indah menyerahkan bantuan sebesar USD 1.000 untuk merayakan HUT ke-10. ”Saat ini, jumlah yang masuk ke kas klinik sudah mencapai USD 5.000. Ini tentu harus ada pertanggungjawabannya.
Sumbangan itu akan digunakan untuk biaya renovasi dan mengganti alat-alat yang sudah tua atau lama,” katanya yang mengaku membuat perincian uang yang masuk dan keluar secara transparan untuk menghindari kecurigaan penyandang dana dan pihak lain.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...