Langit-Langit SDN 03 Ambruk

Langit-langit ruang kelas 3 SDN Kelapadua 03 Pagi di Jalan Inpres, Kelurahan Kelapadua, Kebonjeruk, Jakarta Barat, Senin (6/12) ambruk. Runtuhnya langit-langit ruang kelas itu terjadi sekitar pukul 19.00.
Akibat ambrolnya langit-langit, siswa kelas 3 SDN terpaksa belajar di musala sekolah tersebut karena ruang kelas penuh dengan reruntuhan eternit yang terbuat dari bahan gipsum.
Wali kelas 3 SDN 03 Pagi, Rian Al Riyad, menuturkan bahwa berdasarkan laporan yang dia terima, langit-langit itu runtuh sekitar pukul 19.00. "Waktu itu, warga yang tinggal di daerah sini mendengar bunyi benda jatuh. Bunyinya keras sekali, seperti gempa," kata Rian.
Rian juga menuturkan, malam itu dia menerima telepon dari Kepala Sekolah SDN Kelapa Dua 03 Pagi. "Saya ditelepon, katanya ada ruang kelas yang plafonnya ambruk. Begitu saya datang, ternyata kelas saya sendiri," kata Rian, Selasa (6/12).
Rian menduga robohnya eternit tersebut karena baut penyangga eternit yang lepas. Ia menuturkan, beberapa hari sebelum langit-langit ambruk, ia sering menemukan baut di lantai kelas. "Saya kira itu berasal dari speaker atau papan tulis di dinding kelas. Nggak tahunya dari eternit," katanya.
Kepala Sekolah SDN Kelapa Dua 03 Pagi, Ismiyati, menerangkan bahwa ia pertama kali mendengar kejadian tersebut atas laporan warga. "Warga melapor kepada saya lewat telepon. Lalu saya tugaskan satu guru untuk mengeceknya. Ternyata eternit di ruang kelas 3 ambruk," kata Ismiyati.
Ismiyati sendiri mengaku kaget dengan kejadian ini. "Sekolah ini sudah berdiri sejak 1977, namun bangunannya sendiri masih bisa dibilang baru, karena pada Desember 2010, seluruh bangunan ini baru direnovasi total. Belum ada setahun, malah sudah ambruk," katanya lagi.
Karenanya, Ismiyati menuturkan bahwa ia akan segera meminta pihak kontraktor untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh ruang kelas di sekolah. "Kami minta dicek semua kelas, takutnya malah nanti kelas lain yang ambruk. Saya tidak mau ini terulang lagi," kata Ismiyati.
Kejadian ini pun membuat para orangtua siswa khawatir. "Kami harap segera diperbaiki semuanya, karena ini kan bahaya kalau dibiarkan. Jangan sampai anak-anak kami jadi korban," ujar Maesaroh, seorang orangtua siswa.
Pantauan Warta Kota di lokasi, ruang kelas seluas 4 meter x 5 meter tersebut tak lagi memiliki eternit, dan hanya terlihat kerangka besi berwarna hijau yang melintang untuk menopang genting.
Sebelumnya, atap gedung SDN Utankayu Selatan 01 Pagi dan 02 Petang di Jalan Pandan Raya, Nomor 1, Kelurahan Utankayu Selatan, Matraman, juga mengalami bergelombang karena kuda-kuda atau rangka atap keropos sewaktu dipantau pada 30 November 2011. Keroposnya rangka atap karena kayunya dimakan rayap.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...