Lobi Setda Sempit, RY Ngamuk

CIBINONG–Pembuatan sekat di lobi perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Bogor dikritik Bupati Bogor Rachmat Yasin. Orang nomor satu di Pemkab Bogor itu menilai pembangunan ruang Setda tidak maksimal dan sesuai siteplan.

“Penyekat ini terlalu depan, lobi jadi terlihat kecil, terlalu mepet,” tegas bupati saat akan membuka kegiatan Mudzakarah Ulama V MUI Kabupaten Bogor dan Seminar Zakat Nasional, kemarin.

Kritikan pria yang akrab disapa RY ini terlontar ketika ia tiba di lobi perkantoran Setda. RY mengaku kaget saat melihat bangunan setengah jadi yang mulai terpasang dan kurang memiliki nilai estetika tersebut.

Ia lantas meminta dilakukan perencanaan ulang agar lobi terlihat mumpuni dan enak dipandang. “Ikuti saja alur yang sudah ada, cek lagi perencanaannya,” kata dia.

Kejadian itu pun dinilai sejumlah pihak sebagai bukti lemahnya pengawasan terhadap proyek-proyek APBD. Ketua LSM P-Sigma, Aminnudin mengatakan, temuan bupati tersebut hanyalah salah satu dari ratusan proyek APBD yang pengerjaannya tak sesuai dengan ketentuan semula.

“Seharusnya bupati segera mengevaluasi dan memerintahkan kepala dinas terkait untuk membenahi pengawasan proyek,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, temuan tersebut harus dicatat sebagai bentuk kegagalan kontraktor dan pengawas dalam pelaksanaan proyek. Karena itu, pada 2012 mendatang pemkab harus memblack list nama kontraktor yang dianggap lalai.

Hal itu berlaku pula bagi pengawas yang ditugaskan pada proyek tersebut, karena telah menjadi bagian tugas dan tanggung jawabnya. “Jangan sampai ada pengawas yang main mata dengan kontraktor,” tegasnya.

Amin menambahkan, kejadian tersebut sebaiknya dijadikan bukti oleh bupati jika masih banyak proyek APBD yang tak sesuai dengan ketentuan. Mengingat, proyek yang dikerjakan di lingkungan pemda saja terbukti tak sesuai harapan.

“Apalagi yang jauh dan luput dari pengawasan,” tandasnya.