Membuka Lembaran Ranjang Baru (Semestinya) Lebih Pede
ewin
20.26

Pernikaha Kedua
Selama menikah, rasanya, tidak terbayang berbagi peluk, cium dan kasih bersama laki-laki lain. Terutama di tempat tidur. Tetapi, bagaimana jika pernikahan itu kandas?BUKAN perkara mudah membuka diri pada cinta baru setelah pernikahan kandas. Rasa sakit dan penolakan yang dirasakan selama proses perceraian membuat perempuan sulit percaya pada laki-laki. Apalagi untuk melangkah lebih serius ke urusan pemenuhan kebutuhan seksual bersama cinta baru.
Tidak bisa dipungkiri, ketika mencari pasangan baru, divorcee memikirkan seks sebagai salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan.
Sulitnya, biasanya, persepsi dan standar tentang aktivitas romantis tersebut terbentuk bersama suami terdahulu. Tubuh juga terbiasa dengan stimulasi tertentu. Akibatnya, perempuan tidak membayangkan harus melakukan hubungan intim dengan orang lain.
Laura Berman PhD, psikoterapis, menyatakan bahwa wajar kalau perempuan belum berani membuka lembaran baru dalam hal seksual. Bahkan, dia tidak menyarankan perempuan melangkah ke fase tersebut meski menemukan kekasih baru.
Seks dengan laki-laki baru yang tidak ditahui prospek masa depannya hanya akan berakibat buruk pada kondisi psikologi.
”Sebelum memutuskan apa pun bersama kekasih baru, lebih baik kita menengok ke belakang dan mengevaluasi apa yang salah dari pernikahan,” kata Berman. ”Jika tidak berhati-hati, Anda bisa terjebak pada situasi emosional yang kacau.
Hubungan intim hanya akan memperparah kondisi itu dan hanya akan menambah luka yang belum sembuh,” imbuhnya. Jadi, menurut Berman, yang paling baik adalah menahan kebutuhan seksual sedikit lebih lama hingga benar-benar menemukan laki-laki yang tepat.
Selain bisa memenuhi kebutuhan emosional saat ini, seks memiliki prospek masa depan. Pastikan bahwa hubungan benar-benar aman, stabil dan nyaman untuk dibawa ke jenjang yang lebih serius, seperti pernikahan.
Bagi yang belum ingin menjalin tali pernikahan lagi, ada berbagai cara untuk mengeksplorasi sensualitas bersama kekasih baru. Kegiatan tersebut tak selalu menjurus ke arah hubungan badan.
”Seks lebih dari sebatas kegiatan intercourse. Seks adalah bagaimana kita merasa seksi, merasa seksual, percaya diri, vibran dan dinamis bersama seseorang yang kita sayangi,” papar Ian Kerner PhD, terapis seks.
Berkencan di pantai, memandang matahari terbenam yang indah, berdansa diiringi musik romantis, memasak dinner bersama, atau berjalan bergandengan tangan bisa menjadi kegiatan romantis yang sangat sensual.
Itu cukup mengindikasikan bahwa perempuan menginginkan sang pasangan secara seksual, namun tidak bisa mewujudkannya dalam waktu dekat. Jika kebersamaan tersebut berakhir di pelaminan, tentu hubungan badan akan terjadi secara alami. Tetapi, problem tidak lantas teratasi.
”Secara emosional, pasangan baru bisa merasa seperti anak remaja lagi. Bercinta dengan orang lain setelah menikah beberapa tahun memang terasa aneh dan canggung. Itu wajar,” ungkap Susan Pease Gadoua, terapis seks lainnya.
Nah, bagian sulitnya, kita tidak boleh terbawa emosi tersebut. Istri harus segera menyadari bahwa dirinya bukan anak muda yang tidak tahu apa-apa lagi.
Dari segi fisik, mungkin, ada sedikit penurunan jika dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu. Namun, dari teknik dan pengalaman bercinta, semestinya, istri lebih matang. Itu bisa menjadi bekal untuk memupuk kepercayaan diri.
Ketika bersama suami baru, istri perlu menghapus memori percintaan sebelumnya. Termasuk melepas kebiasaan lama. Jangan pula berharap bahwa suami baru tersebut melakukan hal-hal yang sama seperti suami sebelumnya. ”Memori dengan suami sebelumnya hanya akan membuat tubuh sulit beradaptasi dengan pasangan baru,” jelas Gadoua.
Salah satu cara efektif membuka lembaran baru adalah menyiapkan malam romantis yang ekstrahati-hati. Sebisa mungkin, segala hal didesain agar berbeda dari pengalaman bersama pasangan yang lalu. Kenakan lingerie yang berbeda, tatanan rambut yang berbeda, serta wewangian dan warna lilin yang berbeda.
Mungkin, itu hal yang simpel, tapi cukup menyajikan suasana malam romantis yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. ”Mungkin, rasanya seperti melakukannya untuk kali pertama.
Tetapi, ini lebih istimewa karena Anda lebih dewasa dan punya pengalaman soal seks,” papar Gadoua. ”Anda tahu apa yang harus dilakukan. Anda tahu apayang nyaman buat Anda. Anda tahu caramenyenangkan pasangan. So, semestinya, istri tidak perlu gugup,” imbuhnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...