Muhammadiyah Tak Beri Dukungan untuk Hatta

Rakernas PAN Rekom Pencapresan Hatta

JOGJA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan bahwa Muhammadiyah akan netral pada Pemilu 2014. Organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu juga tidak akan memberikan dukungan kepada Hatta Rajasa ataupun kader Muhammadiyah yang masuk dalam pencalonan RI-1. ’’Sesuai dengan keputusan muktamar kemarin, Muhammadiyah memang bukan organisasi politik.

Jadi, pada 2014 dan seterusnya kami tidak akan terlibat dalam politik praktis,” ujar Din dalam konferensi pers pada perayaan Milad Ke-102 Muhammadiyah di UMY Jogjakarta kemarin (11/12). Menurut dia, Muhammadiyah memang harus secara tegas mengambil jarak dengan kekuatan politik. Untuk itu, Din membantah bahwa Muhammadiyah terkesan membiarkan adanya partai politik yang mengklaim merepresentasikan kepentingan politik umat Muhammadiyah.

Din juga menyatakan sudah mendengar adanya beberapa pernyataan kurang valid dari beberapa pengurus Muhammadiyah bahwa PP telah memberikan dukungan ke calon-calon tertentu. Din berharap, seluruh kader, baik pengurus daerah maupun kader muda, tidak mengeluarkan pernyataan soal dukungan politik sebelum ada keputusan dari PP. ’’Kalau saya baca di media, katanya Muhammadiyah memberikan dukungan kepada Hatta Rajasa atau bahkan ke Surya Paloh. Semua ini tidak benar karena kami tidak ingin terlibat di politik praktis,” tegasnya.

Rekom Hatta Capres

Sementara itu, Rakernas PAN yang mendesak Hatta Rajasa untuk maju menjadi capres 2014 berakhir kemarin. Seluruh DPW dan DPD PAN sudah menyatakan dukungan bulat terhadap pencalonan Hatta. Menanggapi desakan itu, Hatta hanya memberikan jawaban diplomatis. Dia meminta seluruh kader untuk bekerja keras. ’’Tahun ini bukan tahun politik, tetapi tahun bekerja, bekerja, bekerja,’’ kata Hatta di arena PRJ, Kemayoran, Jakarta, kemarin (11/12).

Namun, saat ditanya kapan tahun politik itu dimulai, Hatta lagi-lagi ’’bersilat lidah’’. ’’Kalau dalam terminologi, semua tahun adalah tahun politik, semua tahun adalah tahun bekerja. Tetapi, PAN mengatakan kita bekerja, bekerja, bekerja,’’ tegas pria berambut perak tersebut. Hatta juga sama sekali tak mau menjelaskan pertimbangan di balik sikapnya yang belum mau merespons desakan pencapresan dirinya. ’’Tugas utama kita ada tiga, satu bekerja, dua bekerja, tiga bekerja,’’ elaknya.

Secara terpisah, Sekjen DPP PAN Taufi k Kurniawan menyampaikan bahwa rakernas resmi merekomenasikan Hatta Rajasa sebagai capres PAN periode 2014–2019. ’’Tindak lanjut dari keputusan itu, DPP PAN diminta membentuk tim pemenangan pilpres,’’’ kata Taufi k dalam pernyataan resmi. Turut mendampingi sejumlah ketua DPP PAN, seperti Zulkifl i Hasan (menteri kehutanan) dan Tjatur Sapto Edy (wakil ketua Komisi III sekaligus Ketua Fraksi PAN di DPR). Sumber Jawa Pos menceritakan, Hatta sebenarnya sudah siap untuk menyatakan kesediaan dicapreskan dalam rakernas tersebut.

Tetapi, belakangan rasa percaya diri itu berubah. Perubahan sikap tersebut terkait dengan adanya penetapan status tersangka anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi PAN Wa Ode Nurhayati oleh KPK. Wa Ode menjadi tersangka kasus dugaan suap dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah (DPPID). ’’Pak Hatta merasa disentil ’penguasa’ lewat Wa Ode,’’ ucap politikus yang tidak mau namanya dikorankan tersebut. Ketika dikonfi rmasi soal itu, Zulkifl i Hasan membantahnya. ’’Tidak ada kaitannya dengan yang tadi itu (Wa Ode).

Itu soal lain lagi,’’ kata Zulkifl i lantas tersenyum. Sebaliknya, sejumlah elite DPP PAN yang lain menyiratkan adanya kemungkinan itu. Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy menilai penetapan Wa Ode sebagai tersangka memang merupakan dagelan hukum. Apakah ada kaitannya dengan pencapresan Hatta Rajasa? ’’Ya termasuk itu,’’’ jawabnya, tegas. PAN, kata Tjatur, sangat yakin Wa Ode tidak bersalah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...