PD Sembunyikan Capres
ewin
19.10

HUT Demokrat : Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Eddie Baskoro Yodhoyono saat menghadiri HUT ke-10 Partai Demokrat, Kamis malam (15/11) di Jakarta
JAKARTA-Wacana memunculkan wajah baru dalam pemilihan presiden 2014 mendatang, tampaknya, tidak mendapat dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat sebagai ketua dewan pembina Partai Demokrat. SBY berpendapat, siapa saja berhak maju menjadi RI 1 asal memenuhi syarat perundangan dan memiliki kemampuan.“Salah satu nilai dan ruh demokrasi adalah persamaan kesempatan, equality opportunity,” kata SBY dalam sarasehan peringatan satu dasawarsa Partai Demokrat 2011 di Jakarta International Expo, Kemayoran, tadi malam. Asal memenuhi syarat, mampu, dan siap, siapapun memiliki hak politik untuk maju dalam pilpres.
SBY mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum terkait dengan siapa calon yang akan diusung partai berlambang mercy itu dalam pilpres 2014. Hingga saat ini, kata dia, PD belum menentukan siapa jagonya untuk duduk sebagai presiden. “Pada saatnya nanti Partai Demokrat akan menentukan capres yang didukung,” katanya. Dia menuturkan, dirinya dan jajaran partai sering mendapat pertanyaan mengenai capres yang diusung PD pada 2014 nanti.
Misalnya, apakah akan berpasangan dengan kader partai lain atau mengajukan pasangan capres sendiri. Atau, apakah SBY akan meng-endorse salah satu capres. “Itu nanti,” kata SBY. Begitu juga dengan pertanyaan apakah Ani Yudhoyono akan nyapres atau PD akan mengusungnya. “Maka jawabannya, 100 persen tidak ada niat untuk itu,” ujar SBY yang disambut gemuruh tepuk tangan kader PD.
Dalam dua tahun menuju 2014, kata SBY, selain mendukung pemerintahan, tugas PD memersiapkan diri untuk keberhasilan pada tahun 2014. termasuk siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres. Menurut SBY, pada saatnya nanti, PD atau kandidat yang akan maju capres bisa mengukur kekuatannya masingmasing. “Ingat, untuk menjadi presiden bukan maunya kandidat, tapi maunya rakyat,” tegasnya.
Dalam arahannya tersebut, SBY juga menyinggung manuver yang banyak dilakukan menuju 2014. dia mengingatkan untuk menjaga hubungan baik dengan parpol lain. Alasannya, meski sering berkompetisi, namun nantinya juga memerlukan dukungan parpol lain. “Maksudnya, dukungan itu sangat penting untuk tahun 2014 sampai 2019,” tandasnya.
Dia menuturkan pengalamannya, banyak capaian jika ada dukungan dan kebersamaan. “Sebaliknya tugas makin berat, bila tidak ada dukungan dan kebersamaan,” sambungnya. Selain itu, SBY juga mengingatkan untuk melakukan introspeksi atas kritik dan harapan rakyat terhadap parpol. Kekuasaan yang ingin diperjuangkan parpol manapun, hendaknya menggunakan cara dan etika yang mendidik. “Jangan menggunakan cara-cara merusak dan tidak patut,” tegasnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...