Penderita AIDS Kota Tangerang Meningkat

TANGERANG-Jumlah penderita Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Tangerang cendrung meningkat tiap tahun. Penyebabnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dan ketidaktahuan bahaya penularan penyakit mematikan tersebut.

Seperti melalui hubungan seks beresiko dan penularan penggunaan jarum suntik saat penggunaan narkoba secara bersamaan. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Ati Pramudjiastuti mengatakan saat ini tercatat 571 warga Kota Tangerang positif penderita AIDS. ”Memang meningkat jumlahnya,” terangnya kepada wartawan.

Jumlah itu belum termasuk penderita HIV. Menurutnya juga, penderita penyakit yang belum ada obatnya itu pada 2009 berjumlah 103 orang, lalu pada 2010 bertambah penderita baru 97 orang. Terakhir pada 2011 ini terjadi penambahan 60 orang lagi penderita penyakit baru. Dengan begitu jumlah total penderita positif AIDS di Kota Tangerang menjadi 571 orang.

”Tiap tahun pasti meningkat karena penyakit ini tidak bisa sembuh,” ungkapnya juga. Melihat fakta seperti itu, kata Ati, pihaknya terus berupaya menanggulangi penularan penyakit AIDS tersebut. ”Jadi, tugas kami agar para penderita HIV tidak sampai jadi penderita AIDS,” ungkapnya lagi. Menurut Ati, mayoritas penderita AIDS mayoritas berusia produktif yakni antara 21-30 tahun.

”Dari 571 orang penderita AIDS itu, 51 persen tertular akibat penggunaan narkoba suntik. Karena itu kami konsen melakukan penyadaran para para pengguna narkoba suntik ini,” ungkapnya lagi. Ati juga menegaskan bentuk perhatian yang diberikan pemda untuk mengurangi penderita AIDS seperti pembagian jarum suntik gratis bagi para pengguna narkoba suntik di Puskesmas Gondrong, Puskesmas Ciledug, Puskesmas Batu Ceper, dan Puskesmas Karawaci Baru.

”Jarum suntik gratis itu kami berikan bagi pecandu yang belum sadar. Bagi yang sudah sadar, kami masukan dalam program pemulihan,” ungkapnya juga. Sementara itu, Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengaku prihatin peningkatan jumlah penderita AIDS di wilayah yang dia pimpin. ”Ada kenaikan, tapi tidak signifikan. Susahnya kami tak bisa mengidentifikasi dan mengumumkan secara terbuka para penderita itu untuk mengurangi penularan,” ucapnya. Apalagi penyakit HIV sulit penanganannya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...