Polisi Ngamuk di DPRD

SIMULASI: Ratusan anggota Polres Bogor sedang mengevakuasi “pendemo” dalam simulasi pengamanan demontrasi jelang Pemilukada Kabupaten Bogor 2013 di depan Gedung DPRD Kabupaten Bogor, kemarin
CIBINONG–Ratusan anggota Polres Bogor mengamuk saat melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kabupaten Bogor, kemarin. Sambil meneriakkan yel-yel, para pendemo mulai bertindak anarkis. Mereka memaki dan menyerang anggota polisi yang bertugas sebagai satuan pengamanan dan pengendalian masyarakat.

Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Aparat keamanan terpaksa menembakkan air dari kendaraan water canon kepada para pendemo.

Kejadian tersebut bukanlah kejadian sebenarnya, melainkan simulasi penanganan demonstrasi yang terjadi di kantor pemerintah. “Simulasi ini merupakan latihan rutin personel kepolisian menghadapi Pilkada Kabupaten Bogor pada 2013 mendatang,” jelas Kasat Sabhara Polres Bogor, AKP Pramono DA kepada Radar Bogor, kemarin.

Peserta pelatihan, terangnya, merupakan ratusan personel gabungan dari Polres Bogor. Mereka dilatih menerapkan tindakan pengamanan, pengendalian massa dan tindakan anarkis atas dasar hukum Protap No 16/2006 dan Perkab Kapolri/2010 tentang pengendalian massa dan tindakan anarkis.

“Yang terlibat dalam latihan ini seluruh anggota Polres Bogor, terdiri atas satu kompi inti, satu kompi kerangka serta satu batalyon,” terangnya.

Melalui pelatihan tersebut, lanjutnya, anggota pengamanan diajarkan untuk tetap bersabar dan legawa saat menghadapi massa, meski caci dan maki lantang terdengar dari mulut para pendemo.

Petugas pengendalian massa (dalmas), tegasnya, tidak boleh melanggar HAM meski berada dalam tekanan ketika mengamankan aksi demonstrasi. “Kita harus ingat, objek unjuk rasa juga menyampaikan aspirasi kita sebagai masyarakat,” ucapnya.

Tak tanggung-tanggung, sebuah kendaraan water canon, ambulans dan beberapa pasukan bermotor disiagakan dalam latihan ini. Petugas pengendalian massa melakukan skenario formasi satuan antisipasi unjuk rasa di jalan umum atau di tempat terbuka. Kemudian, peserta menggelar formasi pengendalian massa di kantor atau objek vital.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...