Recycle, Reuse, Reduce Rumah GoGreen Tengah Kota


ALAMI: Pemanfaatan lesung yang diletakkan di atas kolam ikan dengan jembatan di sebelahnya, membuat ruangan benar-benar menyatu dengan alam.
MENENGOK sisi luar rumah Wawan Dalbo, orang mungkin mengira akan disuguhi sederet interior minimalis di dalamnya. Dari luar, rumah di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, itu berbentuk persegi dengan barisan bambu menutup jendela kaca yang terletak di atas garasi.

Meski demikian, sang pemilik menolak rumahnya disebut minimalis. ”Kalau disebut rumah modern memang benar, tapi bukan minimalis,” ucap Wawan. ”Banyak sekali ornamen dan aksesori di dalamnya. Tidak seperti rumah minimalis yang sangat berkesan clean dan cenderung dingin,” lanjutnya.

Lelaki yang berprofesi sebagai arsitek itu menambahkan, konsep rumah tinggalnya tersebut adalah rumah tropis yang dibangun untuk mengakomodasi semua kebutuhan di atas lahan yang tidak terlalu luas. Rumah dua lantai itu memiliki luas tanah 204 meter persegi dengan luas bangunan seluruhnya 150 meter persegi. Rumah tersebut dibangun tiga tahun lalu dari tanah kosong.

Begitu masuk ke dalam rumah, kesan hangat dan alami langsung terasa karena banyaknya pemanfaatan kayu. Salah satu yang paling menonjol adalah penggunaan parket kayu sebagai alas di seluruh ruangan. Kayu yang digunakan adalah kayu Kalimantan dan kayu meranti, bukan kayu mahal, seperti jati, karena konsepnya adalah rumah murah.

Lantai kayu itu berkolaborasi secara harmonis dengan batu andesit yang terdapat di berbagai titik. Misalnya, yang diaplikasikan pada dinding ruang keluarga. Sementara itu, dinding rumah bagian depan hanya tembok yang diplester tanpa sentuhan cat sama sekali. Menurut dia, ketika tembok tersebut ditumbuhi lumut, kesan alami akan kian kental.

Wawan tak sungkan untuk memanfaatkan limbah yang diaplikasikan pada rumahnya. Misalnya, bambu-bambu bekas dan besi bekas rel.
Juga lesung bekas yang diletakkan di dekat kolam ikan. ’’Ini adalah rumah go green. Karena itu, saya ingin mengusung asas recycle, reduce, dan reuse,’’ terangnya.

Demi memperkuat kesan rumah yang dekat dengan alam, berbagai tumbuhan juga ditanam di dalam areal rumah tersebut. Di antaranya, pohon pule di halaman depan yang sejak awal dibeli sudah tumbuh 5 meter. Dia juga membuat vertical garden berukuran 2x1 meter persegi yang berisi aneka tumbuhan pakis.
Di area kolam ikan juga terdapat berbagai tumbuhan rambat.
Kolam ikan koi dibuat di dalam rumah untuk mendapatkan kesan adem karena ada air di dalam rumah. Wawan menyatakan, adanya air di dalam ruangan juga membuat suhu udara lebih sejuk.

Wawan sangat memperhatikan sirkulasi udara di seluruh ruangan rumah yang ditinggalinya bersama istri dan satu anaknya tersebut dengan menerapkan bentuk jendela yang besar dan bisa dibuka sepenuhnya. Jendela itu juga memanjang dari dasar lantai sampai menyentuh plafon setinggi 3,5 meter.

Selain memperlancar sirkulasi udara, jendela-jendela besar tersebut me­mung­kinkan sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah. Hal itu dilakukan karena memperhatikan faktor kesehatan.
Bukan cuma itu, komposisi tersebut juga membuat peng­gunaan listrik lebih irit.(

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...