Suasana Festival Bonenkai BHI (1) Ajak Peserta dan Pengunjung Lupakan Masa Lalu

PAMERAN: Pengunjung mengabadikan momen dengan berfoto bersama.
Ajak Peserta dan Pengunjung Lupakan Masa Lalu

Banyak hal menarik dari Jepang yang membuatnya digemari masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Mulai dari gaya berpakaian nyentrik ala Harajuku, makanannya, budayanya maupun tradisinya. Selain itu, dari segi teknologi, negeri sakura itu menjadi pionir terdepan dan selalu menjadi trademark. Tak heran jika Bogor Hotel Institute (BHI) selalu menggelar Festival Bonenkai secara rutin. Seperti apa kemeriahannya?

LAPORAN: MUHAMMAD RURI ARIATULLAH

ADA yang berbeda di Hotel Salak pada Sabtu dan Minggu (17-18/12) lalu. Sejak pukul 09:00, tampak puluhan ABG (anak baru gede) mengantre di sebelah barat hotel tersebut.

Mereka berbaris rapi untuk mendapatkan satu tiket dengan merogoh kocek Rp15 ribu agar bisa mengikuti Festival Bonenkai yang merupakan kegiatan tahunan BHI dalam memperkenalkan budaya Jepang.

Memasuki bagian dalam hotel, tampak ornamen khas negeri sakura bertebaran di seluruh sudut bangunan. Kostum yang digunakan panitia pelaksana pun tergolong unik. Karena hanya mengenakan kimono yang merupakan pakaian tradisional Jepang.

Bonenkai sendiri adalah tradisi yang rutin dilakukan masyarakat Jepang di akhir tahun. Bonenkai memiliki arti pesta melupakan tahun lalu. Tak heran jika di Jepang, banyak yang merayakannya dengan pesta minum-minum, baik alkohol maupun non alkohol.

Meski Bonenkai prinsipnya adalah pesta minum-minum, perayaan ini mengandung makna yang dalam. Bonenkai mengajak kita untuk membiarkan yang lalu itu berlalu, dan mengajak untuk memandang hidupkedepan .

Di dalam festival ini, banyak acara yang bisa dinikmati pengunjung, seperti pertunjukan musik, shodo (kaligrafi Jepang), ninjitsu (seni beladiri khas jepang), dan kompetisi komik manga.

Aneka makanan khas Jepang yang lezat pun disajikan di festival ini. Untuk para pecinta tokusastu atau anime khas Jepang, tentu saja tidak akan melewatkan penampilan menarik dari cosplay yang menggunakan kostum tokoh favoritnya.

Di Festival Bonenkai, pengunjung juga bisa melihat upacara minum teh khas Jepang (chanoyu), pesta kembang api (hanabi), ban odori (tarian bon), dan pemutaran film Jepang.

Festival Bonenkai yang telah diselenggarakan sejak tahun 2006 ini, adalah hasil kerjasama BHI dengan Hotel Salak dengan tujuan memperkenalkan budaya Jepang yang belum diketahui oleh masyarakat Indonesia.

“Setiap akhir tahun, masyarakat Jepang mempunyai tradisi Bonenkai untuk melupakan hal yang buruk di tahun silam, dan menyambut tahun depan dengan harapan yang lebih baik,” ujar Ketua Panitia M. Sofarudin, yang juga dosen bahasa Jepang di BHI.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...