TK-SD Wajib Bahasa Sunda

BANDUNG-Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda mendukung bahasa Sunda dijadikan pengantar wajib untuk kegiatan belajar mengajar di tingkat TK hingga SD, bahkan dalam kegiatan sehari-hari.

“Saya kira memasukkan bahasa Sunda sebagai pengantar wajib dalam kegiatan belajar mengajar di tingkat TK hingga SD itu bagus, karena salah satu upaya melestarikan budaya lokal,” kata Ayi kepada wartawan, kemarin.

Menurut Ayi, kini bahasa Sunda sudah mulai jarang digunakan warga Jawa Barat sekalipun. Itu dikarenakan adanya pembangunan ilmu teknologi dan modernisasi.

“Sekarang zamannya pembangunan ilmu teknologi dan modernisasi, karena itu bahasa Sunda mulai terkikis. Misalnya saja bahasa Sunda “tepas imah”, karena modernisasi bahasa itu terkikis yang disebabkan pembangunan apartemen juga rumah susun,” katanya.

“Kemudian misalnya, bergantungnya warga pada kompor gas yang asalnya pada “hawu” maka kalimat siduru dan bubuy hilang,” lanjutnya.

Karena itu, menurut dia, bahasa Sunda diharapkan menjadi pengantar di berbagai kegiatan, bukan hanya di bidang pendidikan.

“Untuk sekolah, tentu harus ada sosialisasi terlebih dulu melalui Dinas Pendidikan, dan saya kira selain mengembangkan bahasa Sunda melalui pendidikan juga membuat museum budaya Sunda,” jelas Ayi.

Menurut dia, dimasukkannya bahasa Sunda ke dalam KBM atau kegiatan sehari-hari tidak akan menimbulkan permasalahan.

“Saya pikir tidak, karena memang sewajarnya bila orang datang ke suatu daerah maka ia harus belajar budaya juga bahasa di daerah tersebut, dan kita kan ada peribahasa ‘di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung’, jadi tidak akan ada masalah,” tegasnya.

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya (pemkot) tengah menyiapkan lahan enam hektare untuk pembangunan pusat budaya dan argowisata di Ujungberung.

“Bila itu sudah terwujud, akan ada kampung Sunda yang bukan hanya mengembangkan budaya, tapi juga meningkatkan perekonomian melalui wisata budayanya,” ujar Ayi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...