Mahasiswi UPH Loncat dari Lantai 9

TANGERANG–Seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci, Tangerang, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Dia meloncat lantai 9 Kondominium Golf Lippo Karawaci, Jalan Jenderal Sudirman Boulevard, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (24/11) malam.

Diduga, korban Caroline Oktavianie Tamboto, 19, nekat bunuh diri karena dilarang berpacaran dengan pria pilihannya. Kematian mahasiswi semester IV jurusan Bahasa Inggris ini membuat heboh seluruh penghuni apartemen tersebut.

Menurut Gunawan, satpam Kondominium Golf Lippo Karawaci yang menjadi saksi mata, saat itu dia sedang bertugas bersama empat rekannya. Dua orang berjaga di dalam kondominium sedangkan dirinya dan Suyanto berjaga di depan.

”Suasana pada malam itu sedang sepi karena para penghuni kondominium yang mayoritas adalah mahasiswa dan mahasiswi UPH sudah masuk ke kamar masing-masing. Satu jam sebelum bunuh diri saya sempat melihat Caroline ke bawah dan membeli sesuatu ke minimarket di kondominium lalu naik lagi ke kamarnya,” kata Gunawan kepada wartawan, kemarin.

Berselang beberapa menit kemudian, kakak kandung korban, Carla pulang ke kondominium itu dan langsung naik ke lantai 9. Selang sekitar 20 menit Carla turun lagi dan langsung pergi entah ke mana. ”Tidak lama setelah kakaknya pergi, tiba -tiba ada suara jatuh yang bunyi cukup keras,” ujar Gunawan. Mendengar suara itu, Gunawan dan Suyanto yang sedang bertugas di pintu masuk kondominium langsung menghampiri ke arah suara yang jatuh tersebut.

Setelah mendekat mereka baru sadar kalau benda yang jatuh di area taman kondominium yang letaknya sekitar lima meter dari pos satpam adalah Caroline Oktavianie Tamboto. ”Saat pertama jatuh dengan posisi telengkup dan terdapat luka pada bagian kepalanya, dia masih hidup. Begitu pihak kondominium memanggil dokter Siloam Karawaci, dipastikan telah meninggal dunia,” ucap Gunawan. Satpam ini menambahkan, semasa hidupnya korban yang berparas manis tersebut dikenal orang yang baik dan murah senyum.

”Setiap masuk kalau kita berpas-pasan di pintu masuk korban selalu menghumbar senyum dan ramah,” ungkap Gunawan. Petugas Polsek Kelapa Dua dan Polres Kota Tangerang yang mendapat informasi dari warga atas kejadian tersebut langsung ke lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi-saksi dan olah tempat kejadian perkara. Guna penyelidikan lebih lanjut, jasad korban dibawa ke RSU Tangerang untuk diotopsi. Kapolsek Kelapa Dua AKP Bambang Hari Wibowo mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan olah tempat kejadian perkara tidak ada bekas tindak kekerasan pada tubuh korban.

”Jadi motifnya kami pastikan bunuh diri karena ada saksi yang melihat saat korban terjun ke bawah," Bambang. Namun, sebelum korban mengambil jalan pintas tersebut, perempuan yang akrab disapa Oline itu dikabarkan meninggalkan kondominium yang disewanya itu selama 3 hari bersama sang pacar Hendra, yang saat ini bekerja di Auto 2000.

”Korban memang sejak SMP menjalin hubungan asmara dengan pacarnya secara back street (tanpa sepengetahuan orang tua, Red), sebelum bunuh diri dia sempat kabur dengan pacarnya tiga hari tanpa kabar,” tutur Bambang. Kaburnya selama tiga hari ini, membuat marah kedua orang tuannya Albert Tamboto, 45, dan Nana Soekamto, 43, warga Jalan Kenangan No 16 RT 08/12, Karawang Wetan, Kabupaten Karawang. Sehingga, mereka mendatangi kondominium yang disewa anaknya.

Menurut Bambang, sebelum memutuskan bunuh diri, Oline rupanya tahu bahwa ibunya telah menunggu di apartemen. ”Mengetahui ibunya datang dan takut dimarahi, korban akhirnya lompat dari lantai 9,” ucapnya. Sementara ibunya yang berniat mendatangi anaknya hanya bisa menangis mendapati buah hatinya tinggal jasadnya saja. Setelah dilakukan visum, jenazah korban langsung dibawa keluarganya ke Karawang, Jawa Barat.

1 komentar :

Reader's Comments